Jumat, 21 September 2018

Dosa Termanis

Hey..
Cinta kadang  tak lagi padu dalam satu yang tak kunjung semu
Sekedar menari dalam bayangmu seolah menjadi kefarduanku
Mengahantuimu pun bukan maksudku untuk mengganggu
Tapi terlalu liar khayalku saat itu, hingga aku terjebak rindu

Ruang sempit beralaskan tabu..
Berceloteh riang bagai untaian cerita dari bibir sang perindu
Dihujam meski tak ditikam, tapi kunikmati setiap laju
Kaupun sepertinya lupa kala itu,
Lupa akan penaku yang tetap menyetubuhi tintanya dalam lirik lagu
Lagu termanis berdesir dari pita suaramu yang kutau itu merdu

Kau terlalu terkenang ketika aku mencumbumu meski kedang meragu
Meski tak seindah bunga, tapi kau tetap kesalahan termanisku
Mencintaimu dalam diam adalah pekerjaan yang sembilu
Merindumu dalam diam adalah pengalaman yang kadang buatku tersipu
Menikmati setiap sejukmu adalah rahasia terbesarku

Hasrat ini bagai gurun ditepian salju
Terpaksa melawan ingin meski terkadang dirundung malu
Tapi kutau kaupun begitu merinduku
Dalam sinopsis yang sama hanya tinggal menunggu waktu
Aku menepati janji, karena kutau kau menunggu..
Menunggu waktu saat kupeluk erat nadimu dalam hangat yang terbelenggu
Untuk kembali ampunkan dosa termanis yang terukir sejak itu

eLBESAR

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

2018 Bergegaslah Pergi, 2019 Bergegaslah Kemari..

Dua ribu delapan belas Adalah tahun absurditas Terlalu menuhankan segala bentuk aktivitas Kadang membuat seisi kepala menjadi be...