Dua ribu delapan belas
Adalah tahun absurditas
Terlalu menuhankan segala bentuk aktivitas
Kadang membuat seisi kepala menjadi beringas
Kadang juga terdiam sebagai penganut abnormalitas
Yang tetiba bisa rajin terdiam tanda malas
Dua ribu delapan belas
Tanpa resolusi karena terlalu puas
Puas dengan lika liku terjal yang mengganas
Logika terkikis dan mulai mengelupas
Isi hati berontak ekspresikan inginnya dengan bebas
Dua ribu delapan belas
Penuh puisi tanpa musikalitas
Penuh sajak yang tak kunjung berkelas
Penuh sarkasme tanpa gunakan kata kias
Penuh satire dengan sindiran halus tanpa pemanas
Dua ribu delapan belas
Kuakhiri dengan langkah cepat meski tak bergegas
Penuh harap meski terkesan masih terlihat bias
Dalam rengkuh doa kupasrahkan pada Sang Pemilik
Otoritas
Agar kelak perjalanan singkatku tetap berkelas
Dalam bimbingan-Nya yang Maha Agung tak perlu waswas
Dua ribu sembilan belas
Kuawali dengan sebuah puisi dengan gaya lawas
Rangkaian kata kurang waras yang kadang melewati batas
dan kurang pas
Dihasilkan dari pena berkarat sebagai ekspresi dari
sebuah realitas
Yang dijalani agar tak dianggap sebagai formalitas
"Semoga" adalah kata sederhana simbol
pengharapan asih dan welas
Agar tak lantas tahun ini tak terlalu banyak mengulas
Berbagai peristiwa lalu yang perlahan membias
Tersapu ombak yang sedari kemarin berusaha menghempas
Menyeret paksa kenangan yang menguras kewarasan dengan
buas
Hingga kutemui titik nol yang kudapati dengan rasa puas
Dua ribu sembilan belas
Be Mine with full of happiness